Menghalau Technostress dengan Healing ke Alam Terbuka
Oleh: Nipri (230105050296)
Gen Z dan Gen Alpha sangat akrab dengan teknologi, bahkan mereka sudah berkenalan dengan teknologi digital dan media sosial sejak masih bayi. Menurut hasil penelitian, media sosial berperan besar dalam membentuk identitas dan persepsi diri kedua generasi itu. Sayangnya, keakraban mereka yang berlebihan itu membuat mereka hampir tidak bisa lepas dari gawai dan internet. Mereka juga menghabiskan sebagian besar waktu untuk berinteraksi di dunia maya dibanding berinteraksi di dunia nyata. Sehingga, mereka rentan mengalami FOMO (Fear of Missing Out) dan Cyberbullying. Hal ini lah yang membuat mereka rentan stres, atau yang disebut dengan Technostres.
Technostress itu Apa Sih?
Technostress adalah stres yang disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berlebihan dan tidak dapat diadaptasi oleh seseorang. Stres ini dapat berupa stres fisik, emosional, dan psikologis yang timbul dari tekanan teknologi yang terus meningkat dan perubahan teknologi yang cepat. Technostress dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti penurunan kinerja, penurunan kepuasan kerja, dan gangguan kesehatan mental dan fisik.
Apa saja Faktor Penyebab Technostress?
Secara umum penyebabnya ada empat, yaitu, karena kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi di tempat kerja, kecanduan, information overload atau beban informasi yang berlebihan, dan ketidakmampuan mengikuti cepatnya perkembangan teknologi.
Bagaimana Healing di Alam dapat Mencegah atau Mengobati Technostress?
Bagi masyarakat awam healing adalah rekreasi, tapi dalam konteks psikologi, healing adalah proses penyembuhan mental yang sakit. Maka, salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi technostres adalah dengan healing di alam. Berjalan-jalan di alam terbukti dapat mengurangi stres dan kecemasan. Bagi Gen Z dan Gen Alpha yang sehari-hari lekat dengan gadget, sesekali penting untuk menjauh dari layar dan menikmati suasana alam. Suara gemericik air, kicauan burung, dan udara segar bisa membuat pikiran lebih tenang dan tidur lebih nyenyak. Tanpa gangguan teknologi, mereka bisa lebih fokus, jernih berpikir, dan merasa lebih bahagia. Aktivitas fisik di alam seperti hiking atau berenang juga menyehatkan tubuh dan meningkatkan imunitas. Healing akan lebih bermakna jika dilakukan bersama keluarga atau teman. Kebersamaan ini bisa mengurangi rasa sepi dan mempererat hubungan sosial—hal yang sangat dibutuhkan oleh generasi yang sering merasa terisolasi di balik layar.
REFERENSI
Kumparan. (2024). Menilik Peran Teknologi dalam Pembentukan Karakter Generasi Z. kumparan. https://kumparan.com/pengetahuan-umum/menilik-peran-teknologi-dalam-pembentukan- karakter-generasi-z-21wPIgmEhQ7
Unand, H. H. M., & Windah, A. (2021). Stressed: Covid-19, Chronic Illness and Technostress. #Stressed: Covid-19, Chronic Illness and Technostress. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/01612840.2021.1958035?scroll=top&needAccess=true
Apa itu “Information Overload” dan Kenapa Penting Dipahami Pekerja | BaKTINews. Bakti.or.id. Published 2022. Accessed May 26, 2024. https://baktinews.bakti.or.id/artikel/apa-itu-information-overload-dan-kenapa-penting-dipahami-pekerja
Syakina D. Technostress: Bagaimana Teknologi Dapat Memengaruhi Kesehatan Mental? K-pin.org. Published October 2, 2023. Accessed May 26, 2024. https://buletin.k pin.org/index.php/daftar-artikel/1381-technostress-bagaimana-teknologi-dapat-memengaruhi-kesehatan-mental-2
Ardanti Restinanda Primaningtyas. Bahaya FOMO pada Gen Z. kumparan. Published December 13, 2022. Accessed May 26, 2024. https://kumparan.com/ardanti-restinanda/bahaya-fomo-pada-gen-z-1zQnYmf7d3r