Presentasi di Thailand, Rohana Faridah Ungkap Ajaran Guru Sekumpul tentang Ekonomi Islam

Bangkok – Rohana Faridah, Ketua Jurusan Ekonomi Syariah, menjadi salah satu delegasi UIN Antasari menghadiri konferensi internasional bertajuk “Rethinking The Economic, Social, and Cultural Integration of Islamic World in The Contemporary Era. Acara ini bertempat di Kampus International Islamic College Bangkok (IICB) Krirk University, Bangkok, Thailand, pada tanggal 13-14 September 2023.

Pada kesempatan ini, Rohana mempresentasikan makalah berjudul “Guru Sekumpul’s Teachings: an Analysis of Islamic Economic Principles.” Paper ini mengungkap prinsip ekonomi Islam yang terdapat dalam ajaran KH. M. Zaini Abdul Ghani (1942-2005), ulama kharismatik dan berpengaruh dari Martapura, Kalimantan Selatan.

Hasil penelitian mengungkap bahwa sosok KH. M. Zaini yang populer dengan nama”Guru Sekumpul” bukan hanya mengajarkan nilai-nilai ekonomi Islam dalam kegiatan majelis taklim dan pengajiannya, tapi juga mempraktekkan prinsip tersebut dalam kehidupan. Banyak ajaran Guru Sekumpul yang menjadi prinsip dan pegangan hidup bagi masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan dan para pencintanya di seluruh Indonesia.

Rombongan dari UIN Antasari dipimpin oleh Rektor, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A, yang turut mendukung partisipasi aktif universitas dalam konferensi ini. Selain Rohana Faridah, dua dosen lain dari UIN Antasari juga menjadi presenter dalam konferensi ini yakni Irma Rahmawati, M.Pd., yang menjabat sebagai Koordinator Pusat Akreditasi dan Sertifikasi, dan Riza Saputra, M.A., yang menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Mereka membawakan materi yang relevan dengan tema konferensi, yang memperkuat kontribusi UIN Antasari dalam memahami dan mengembangkan pemikiran ekonomi Islam dalam konteks global.

Partisipasi aktif FEBI UIN Antasari dalam konferensi ini menunjukkan komitmen universitas dalam meningkatkan pemahaman tentang ekonomi Islam serta menjalin kerja sama akademik yang lebih erat dengan universitas-universitas internasional. Ini merupakan langkah yang penting dalam mempromosikan pemikiran ekonomi Islam sebagai kontribusi yang berharga dalam perkembangan ekonomi global yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (MY)