Menyusuri MARA Halal Industry Park: Pelajaran Berharga dari Malaysia untuk Indonesia
Penulis: Difi Dahliana
Agustus 2024 lalu, saya bersama dua sahabat saya, Elida Mahriani dan Annisa Mahfuzah, berkesempatan untuk mengunjungi negeri jiran, Malaysia. Salah satu destinasi menarik yang kami kunjungi adalah MARA Halal Industry Park di Kuala Lumpur. Ini bukan sekadar kawasan industri biasa, melainkan pusat pengembangan industri halal yang dikelola oleh Majlis Amanah Rakyat (MARA).
MARA Halal Park adalah kawasan industri yang didedikasikan untuk mendukung pertumbuhan sektor halal di Malaysia. Di sini, berbagai perusahaan yang bergerak di bidang halal, seperti produk makanan, minuman, kosmetik, bahkan farmasi, bisa berkembang dengan fasilitas lengkap. Tidak hanya tempat produksi, MARA Halal Park juga menjadi pusat riset dan inovasi untuk menciptakan produk halal yang lebih maju.
Sebelumnya, saya hanya mendengar dan membaca tentang bagaimana Malaysia menjadi pelopor industri halal dunia, dengan posisinya sebagai pemimpin pasar global dalam industri makanan halal, bahkan menempati peringkat pertama dalam The Global Islamic Economy Indicator (GIEI) selama 10 tahun berturut-turut. Namun, ketika akhirnya menginjakkan kaki di MARA Halal Park, meski hujan deras menyambut kedatangan kami, kesan pertama saya langsung terpukau. Saya merasa jatuh hati, bukan hanya pada tempatnya, tetapi pada keseriusan Malaysia dalam mengembangkan industri halal. Semua itu bisa saya lihat langsung dari bagaimana mereka mengelola produksi, riset, dan inovasi produk halal yang dilakukan di sana.
Kunjungan ini memberikan banyak pelajaran, terutama tentang bagaimana Malaysia mengelola industri halal mereka dengan sangat terstruktur. Mereka memiliki sistem sertifikasi halal yang ketat dan terstandarisasi, serta terus berfokus pada inovasi produk, tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman, tetapi juga kosmetik dan farmasi.
Secara keseluruhan, kunjungan ini mengingatkan saya bahwa Indonesia harus bergerak lebih cepat dalam mengembangkan industri halal. Dengan kerja sama yang solid, inovasi yang terus berjalan, dan strategi pemasaran yang tepat, Indonesia bisa memanfaatkan potensi besar yang ada untuk bersaing di pasar global sebagai pemain bukan penonton. Semoga nanti bisa kunjungan lagi ke sana bersama para mahasiswa prodi MBS, amin.