Prof. Syaugi Mubarak Seff, Guru Besar FEBI UIN Antasari, Menjadi Narasumber Utama dalam Diskusi Ketahanan Nasional

Banjarmasin – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Prof. Dr. Syaugi Mubarak Seff, M.A., menjadi satu-satunya perwakilan dari perguruan tinggi di Kalimantan Selatan yang diundang untuk menjadi narasumber dalam Sesi II Focus Group Discussion Kajian Jangka Panjang Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia. Diskusi tersebut mengangkat tema “Optimalisasi Angkatan Kerja Guna Pemanfaatan Bonus Demografi dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Sosial Budaya”.

Prof. Syaugi Mubarak Seff membawa materi dengan judul “Bonus Demografi sebagai Window of Opportunity: Rezeki yang Patut Disyukuri”. Paparannya didengar oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Pelaksana Tugas Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI Eko Margiyono, M.A., dalam acara yang berlangsung di Rattan Inn Banjarmasin pada Kamis (30/05/2024).

Dalam presentasinya, Guru Besar UIN Antasari ini menekankan pentingnya pemanfaatan bonus demografi dengan serius. Prof. Syaugi menyampaikan bahwa program pendampingan alumni selama 3 tahun, yang dicanangkan oleh Rektor UIN Antasari, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., dapat menjadi model yang efektif untuk mengurangi angka pengangguran di kalangan sarjana.

“Kalau program ini diterapkan secara luas di semua perguruan tinggi, angka pengangguran dari kalangan sarjana bisa ditekan bersama,” ujar Prof. Syaugi.

Selain itu, Prof. Syaugi juga mengusulkan agar pemerintah dapat lebih proaktif dalam memanfaatkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk memfasilitasi kerja sama antara perguruan tinggi dan perusahaan. Ia juga mendorong penerapan kurikulum terintegrasi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja agar lebih digelorakan, sehingga dapat lebih banyak mahasiswa yang dapat diserap oleh dunia usaha.

Tak hanya membahas pendidikan dan ketenagakerjaan, Prof. Syaugi juga menyoroti aspek sosial dan kebudayaan yang kental di Kalimantan Selatan. Dengan kondisi yang kondusif dan keberadaan poros ulama yang menyejukkan, ia optimis bahwa provinsi ini memiliki potensi untuk menjadi daerah penyangga Ibu Kota Nusantara. Dengan kontribusi dan pandangannya yang luas, Prof. Syaugi Mubarak Seff terus berperan aktif dalam pembangunan dan pembaharuan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan. (SS)