Menengok Kembali Sejarah Ekonomi Indonesia di RRI

Banjarmasin, 11 September 2024 – Program Mozaik Indonesia di RRI Pro 1 Banjarmasin menghadirkan Muhammad Yulian Ma’mun, Lc., M.M, Sekretaris Program Studi Manajemen Bisnis Syariah UIN Antasari Banjarmasin. Yulian mengajak pendengar untuk bernostalgia tentang perjalanan ekonomi Indonesia. Fokus diskusi kali ini adalah pada fenomena inflasi yang telah beberapa kali mengguncang Nusantara.

Narasumber memaparkan bahwa Indonesia pernah mengalami hiperinflasi yang sangat parah pada tahun 1962-1965, akibat dari kondisi politik yang tidak stabil dan kebijakan ekonomi yang tidak tepat. Krisis moneter Asia tahun 1997 juga memicu lonjakan inflasi di Indonesia, begitu pula dengan dampak krisis ekonomi global tahun 2008.

Yulian Ma’mun menjelaskan bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah sangat berpengaruh terhadap tingkat inflasi. Pada masa Orde Lama, kebijakan ekonomi yang populis dan tidak berkelanjutan memicu terjadinya inflasi tinggi. Orde Baru berusaha untuk menstabilkan ekonomi dengan kebijakan moneter yang ketat, namun tetap saja terjadi gejolak inflasi pada periode-periode tertentu. Era reformasi membawa angin segar dengan adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, namun tantangan baru muncul terkait koordinasi kebijakan fiskal dan moneter.

Jejak Sejarah Ekonomi Indonesia

Lebih jauh, narasumber juga menyinggung kondisi ekonomi Indonesia pada masa penjajahan. Kebijakan ekonomi kolonial yang eksploitatif, seperti sistem tanam paksa dan monopoli perdagangan, telah melemahkan perekonomian Indonesia dan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap inflasi. Hanya saja, arsip mengenai inflasi pada era sebelum kemerdekaan, tidak tercatat dengan jelas karena keterbatasan data.

Pentingnya keseimbangan politik dan pemerintahan yang baik dalam menjaga stabilitas ekonomi. Selain itu, peran bank sentral (dalam hal ini Bank Indonesia) dalam mengendalikan inflasi sangat krusial melalui kebijakan moneter yang tepat.

Siap menghadapi inflasi

Mengingat sejarah inflasi yang panjang di Indonesia, ada beberapa saran bagi masyarakat untuk menghadapi potensi inflasi di masa depan. Di antaranya adalah:

1. Membuat anggaran yang realistis dan mengalokasikan sebagian pendapatan untuk tabungan darurat.
2. Mempertimbangkan untuk berinvestasi pada aset yang memiliki potensi untuk melindungi nilai uang, seperti emas atau properti.
3. Memilih barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan dan menghindari pembelian barang secara impulsif (berlebihan dan tidak terkendali).

Sejarah telah mengajarkan kita bahwa inflasi adalah fenomena yang kompleks dan dapat berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Dengan memahami akar penyebab inflasi dan mengambil langkah-langkah antisipasi, kita dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. (MY)