
GENGGAM MASA DEPAN DENGAN OBE DAN KURIKULUM CINTA: UIN ANTASARI SIAPKAN LULUSAN SIAP KERJA DAN BERKARAKTER

Banjarmasin – Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan Workshop Pengembangan Kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, pada Senin hingga Selasa, 23–24 Juni 2025, di Auditorium Mastur Jahri, Kampus 1 Banjarmasin. Seluruh fakultas, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS), turut berpartisipasi dalam workshop ini, yang merupakan langkah besar menuju kurikulum berbasis capaian pembelajaran yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd., menegaskan bahwa penerapan OBE menjadi langkah strategis untuk menyelaraskan kurikulum dengan tuntutan pasar kerja. Selain itu, beliau juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan kurikulum cinta dalam proses pengembangan kurikulum, yang mencakup isu-isu lingkungan, toleransi, dan nasionalisme.
“OBE akan mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga siap berkompetisi di dunia kerja. Namun, kita juga harus memastikan bahwa kurikulum ini mengedepankan nilai-nilai moral dan sosial, seperti yang dijadikan fokus utama dalam kurikulum cinta. Ini adalah kekuatan yang membedakan sekolah berbasis agama, seperti UIN Antasari, dengan sekolah yang tidak berbasis agama,” ujarnya.
Prof. Dr. Hj. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag., Guru Besar dari UIN Sunan Ampel Surabaya, yang menjadi narasumber utama dalam workshop ini, memberikan apresiasi atas upaya UIN Antasari untuk mengembangkan kurikulum yang adaptif dan berbasis hasil. Prof. Evi menekankan pentingnya kurikulum cinta, yang mengajarkan mahasiswa untuk tidak hanya peduli terhadap kompetensi akademik, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Menurutnya, integrasi antara OBE dan kurikulum cinta akan menghasilkan lulusan yang lebih holistik, siap menghadapi tantangan dunia kerja, serta memiliki rasa peduli terhadap lingkungan, toleransi antar umat beragama, dan semangat nasionalisme.
“Kurikulum cinta bukan hanya sekadar soal ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana kita menumbuhkan karakter mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan, mengedepankan toleransi, dan memahami pentingnya menjaga persatuan bangsa. Semua ini harus terintegrasi dalam kurikulum berbasis OBE,” tutur Prof. Evi.
Dr. H. Muhdi, M.Ag., Koordinator Pusat Manajemen dan Integrasi Ilmu, menjelaskan bahwa beberapa program studi, termasuk MBS, telah mulai mengimplementasikan OBE melalui metode Project Based Learning. Meski begitu, kurikulum yang berlaku di UIN Antasari masih mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Oleh karena itu, workshop ini diharapkan menjadi momentum penting dalam mempercepat transisi menuju OBE yang sepenuhnya terintegrasi dengan kurikulum cinta.
Workshop ini diharapkan dapat menghasilkan kurikulum yang tidak hanya berfokus pada pencapaian kompetensi akademik, tetapi juga mencakup pembentukan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebangsaan. Dengan sinergi seluruh elemen akademik, termasuk dosen dari Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS), UIN Antasari yakin dapat mencetak lulusan yang unggul, profesional, dan siap menghadapi tantangan global.