
Belajar Administrasi Perkantoran dan Nilai-Nilai Tanggung Jawab Melalui Magang Mandiri di Kemenag Tabalong
Oleh: Elin Khusnul Khotimah, Mahasiswi Manajemen Bisnis Syariah Angkatan 2024, FEBI UIN Antasari Banjarmasin
Tanjung 28 Agustus 2025 – Selama liburan semester, saya memilih untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat, yaitu melakukan magang mandiri di Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tabalong. Kegiatan magang ini berlangsung selama satu bulan, mulai dari 29 Juli hingga 28 Agustus 2025. Tujuan saya mengikuti magang ini adalah untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang dunia kerja, khususnya di lingkungan instansi pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Selama magang, saya banyak belajar mengenai berbagai urusan yang berkaitan dengan hukum Islam, seperti haji, umroh, zakat, dan wakaf. Karena itu, saya merasa mata kuliah Fikih dan Fikih Muamalah sangat relevan dengan kegiatan saya di tempat magang. Dari para pegawai, saya belajar mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebelum keberangkatan haji dan umroh, termasuk proses administrasi dan pelayanan yang diberikan kepada calon jamaah.
Selain itu, mata kuliah Pengantar Manajemen juga sangat berkaitan dengan pengalaman saya di Kemenag. Saya bisa melihat langsung bagaimana para pegawai menerapkan fungsi manajemen, khususnya dalam hal organizing atau pengorganisasian. Mereka membagi tugas, wewenang, dan tanggung jawab dengan teratur agar pekerjaan berjalan efektif dan efisien. Pengalaman ini membuat saya semakin paham bagaimana teori manajemen yang dipelajari di kelas diterapkan dalam organisasi atau dunia kerja.
Dari sisi keilmuan, magang ini memberikan banyak manfaat. Saya belajar mengelola administrasi surat-menyurat, mengarsip dokumen penting, serta membantu dalam pengelolaan barang inventaris kantor. Selain itu, saya juga belajar menggunakan sistem berbasis web yang digunakan oleh Kemenag Tabalong untuk menginput data survei kepuasan masyarakat—suatu pengalaman baru yang menambah wawasan digital saya.
Kegiatan magang ini juga sangat berpengaruh terhadap pengembangan soft skill. Saya belajar pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab, terutama dalam menyelesaikan tugas tepat waktu dan sesuai standar yang berlaku di kantor. Setiap hari saya berusaha menjaga sikap profesional, menghormati rekan kerja, dan menyesuaikan diri dengan budaya kerja pemerintahan.
Bagi saya, magang di Kemenag Tabalong bukan sekadar pengalaman kerja, tetapi juga proses belajar tentang etika, tanggung jawab, dan pengabdian. Dari pengalaman ini, saya memahami bahwa setiap pekerjaan—sekecil apa pun perannya—punya arti penting dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Semoga kegiatan magang mandiri ini memberikan bekal yang berharga bagi saya agar lebih siap menjadi praktisi manajemen di kemudian hari.