
Bahas Green Business, Prodi MBS Hadirkan Pendiri Wastesmartech
BANJARMASIN – Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Antasari Banjarmasin kembali menggelar kuliah tamu yang mengangkat isu krusial masa kini. Mengusung tema “Green Business: from Commercialization”, acara ini menghadirkan Dendy Primanandi dari Wastesmartech, sebuah start-up yang berfokus pada pengelolaan sampah berbasis teknologi.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan mendalam dari Dekan FEBI, Prof. Dr. Sukarni, M.Ag. Dalam arahannya, beliau menyoroti akar permasalahan bencana lingkungan yang kerap terjadi belakangan ini. Menurutnya, kerusakan alam tidak lepas dari cara pandang manusia yang salah dalam memperlakukan lingkungan.

“Bencana lingkungan sekarang adalah akibat kita tidak memperlakukan lingkungan dengan semestinya. Pola pikir kita terlalu antroposentris, merasa manusia adalah pusat segalanya. Kita harus beralih ke eco-theology, di mana menjaga alam adalah bagian dari manifestasi keimanan,” tegas Prof. Sukarni.
Mengutamakan Dampak Sosial
Sesi inti diisi oleh Dendy Primanandi yang memaparkan bagaimana membangun bisnis yang tidak hanya mengejar profit, tetapi juga kelestarian lingkungan. Dendy menekankan bahwa Green Business harus mengutamakan social impact (dampak sosial) yang nyata.

Dalam paparannya, Dendy mengkritisi praktik pengelolaan sampah konvensional yang sering kali keliru.
“Praktik yang banyak terjadi sekarang sebenarnya hanya ‘memindahkan masalah’, bukan menyelesaikannya. Sampah diambil dari rumah, lalu ditumpuk begitu saja di tempat lain tanpa pengolahan yang tepat,” ujar Dendy.
Sinergi dan Langkah Sederhana
Untuk mengatasi hal tersebut, Dendy menegaskan perlunya sinergi dari semua pihak. Ia menekankan bahwa tanggung jawab pengelolaan lingkungan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah semata.
Sebagai penutup, ia mengajak mahasiswa untuk memulai perubahan dari hal yang paling sederhana namun berdampak besar. “Kita bisa mulai dari memisahkan sampah organik dan non-organik.
Kebiasaan kecil ini adalah langkah awal krusial dalam rantai pengelolaan sampah yang bertanggung jawab,” pungkasnya.
Kuliah tamu ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa MBS untuk menciptakan model bisnis masa depan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan membawa kemaslahatan bagi sosial. (my)



